English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Welcome!!!

welcome to my blog! sorry the blog is In Maintenance~ wait for the new screen :3

Saturday, August 28, 2010

My Day About Workshop

Story About: Saturday, August 28 - 2010

Pagi tdi, dngan muka nampang seneng n hati deg2an gw mulai msk kelas... Yahhh, sperti biasa pagi2 gw ngobrol plus bercanda2 ma temen2 bkas 7G. Sampe bel bunyi, gw juga sahabat2 gw bekas anak 7g balik ke klas masing2. Dan setelah sekitar 15 mnt berdoa, all 8D pun menuju ke ruang komputer. Disana gw menghabiskan waktu buat belajar. Stelah bel istirahat pertama bunyi. Gw pun kluar dan melihat sekelompok orang dari SMAK 7 BPK Penabur. Yap. Gw tau apa yg akan mreka lakuin. Mereka ngadain Workshop IT Roadshow Macromedia Flash program buat animasi, dan gw ikut serta di acara ntu.

Kata bu Monic sih Workshopnya mulai jam 8 sampe 10. Ehh, ternyata dimulai abis istirahat pertama selesai, sekitar jam 9an. Yang ikut banyak dari anak2 MCC Animasi (MCC = Marsudirini Computer Club) seperti k Memei, k Kristin, k Rei, dll, tpi ada juga yg nyasar dari MCC Web Design, gw juga bingung kok jdi aneh. Workshopny dimulai dari perkenalan nama kakak2 dari SMAK 7 BPK Penabur itu. Habis itu yahh sedikit promosiin sekolahny gtu. Trus dibagi Module Pelatihan Macromedia Flash. Gw seneng banget, gw bisa menambah pengalaman ber-komputer dlm membuat animasi. Gw setahun lalu juga ikut Workshop dari SMAK 7 BPK Penabur, tapi ntu Workshop Radshow Photoshop. Back to story, isi module ny bagus mulai dari Motion Tween, Motion Shape, Motion Guide, Masking, sampe Button. Setelah module kita selesaiin bareng2, kakak2 ntu bikin lomba. Siapa yang membuat animasi terbagus, bakalan dpet Konsumsi double. Woww... Kok hadiahny aneh y(?) Tpi karna gw lgi males2an buat animasiny, jdi gw ga menang deh. Huhuhuhuh... Workshop IT Roadshow Macromedia Flash ini berakhir dgn membagi2 souvenir kyk notebook, kertas promosi BPK Penabur + module yg tdi dipake. Selesai sekitar jam setengah 12. Gw balik ke kelas pas bnget pelajaran Bu Prisca ( guru matematika) selesai. Dan dilanjutin ama jam perwalian. Trus pulang. "Hari ini Dapat Pengetahuan, Besok Dapat Pengalaman"


←←..lanjutkan dody bacanya..→→

Friday, August 6, 2010

Kuasa Doa

Doa adalah jalan utama yang Allah gunakan untuk mengubah kita. Doa yang sejati menghidupkan dan mengubah hidup. William Carey menulis, "doa yang rahasia, tekun, dan penuh kepercayaan merupakan awal mula dari kemiripan dengan Kristus." Semua orang yang pernah berjalan dengan Tuhan tahu bahwa doa merupakan hal yang utama hidup mereka. Marthin Luther pernah berkata, "Aku sibuk sekali sehingga aku tidak dapat mulai sebelum berdoa selama 3 jam setiap hari."

Kita semua mengerti bahwa doa sangat penting dan merasakan kebutuhan untuk berdoa bagi murid-murid kita. Jadi, apa yang dapat mencegah kita untuk tetap berdoa jika kita tahu bahwa itu benar?

Doa adalah pergumulan yang harus dihadapi setiap orang. Dalam biografi seorang pejuang doa yang saya kagumi, ia berkata bahwa setiap pagi ia berjuang sebelum akhirnya dia bangun dan berdoa. Ini adalah sebuah pertempuran. Ketika kita menyadari hal tersebut, kita dapat belajar bagaimana memenangkan pertempuran tersebut.

Murid kami belajar lebih banyak dari SIAPA DIRI kami, daripada belajar dari apa yang kami katakan. Jati diri kita sebagian besar ditentukan dari komitmen doa kita. Artikel ini mengajarkan kita hal-hal praktis untuk memenangkan pertempuran yang penting ini.

Dalam percakapan saya dengan Ibu Smith, dia mengatakan kepada saya bagaimana dia belajar untuk mendoakan murid-murid-Nya.

"Puji Tuhan, ada para pejuang doa yang menjadi contoh bagi kami. Tuhan memakai kehidupan orang lain untuk mengajar saya mengenai pentingnya doa dalam pelayanan mengajar. Selama 7 tahun mengajar, Direktur Bidang Pendidikan meminta saya untuk menjadi Kepala Komisi Anak. Saya menerima tanggung jawab tersebut, meski saya merasa tidak cukup mampu. Sayalah yang lebih banyak belajar dari melalui pengalaman ini."

"Seorang guru Komisi Anak datang lebih awal tiap hari Minggu pagi. Dia masuk ke dalam kelas dan berdoa. Suatu hari, ketika saya membagikan lembaran pekerjaan rumah, saya melihat dia berdoa dengan satu set kartu catatan. Saya jadi penasaran. Dia berkata bahwa dia punya satu kartu untuk setiap murid. Pada setiap kartu dia menuliskan pokok-pokok doa untuk murid itu. Kartu tersebut menolong dia untuk mendoakan setiap murid secara khusus tiap minggu. Perbedaan yang ada dalam kelasnya sangat nyata. Murid-murid terlihat hidup selama berada dalam kelasnya. Sebuah kesaksian doa yang begitu luar biasa dari wanita ini."

"Saya mulai melakukan hal yang sama untuk kelas saya. Saya tiba 5 menit lebih awal untuk membawa ruang kelas saya dalam doa. Saya mulai memerhatikan perbedaannya. Setelah beberapa minggu, saya menulis sebuah kartu catatan untuk seorang murid yang orang tuanya bercerai. Tuhan menyatakan kepada saya jalan untuk menolong anak ini. Sebulan kemudian, saya menulis kartu catatan untuk seorang anak yang sejujurnya banyak membuat saya jengkel. Lagi, Tuhan menyatakan kepada saya untuk memahami perasaan anak ini dan memperlihatkan apa yang dapat saya lakukan untuk menjangkau anak ini. Ketika Natal, anak ini pun memberikan hidupnya untuk Tuhan. Saat ini, dia telah menjadi aktivis di gereja dan melakukan pelayanan untuk anak-anak bermasalah. Tuhan memimpin saya dalam perjalanan yang menyenangkan ini, yang disebut DOA."

"Tahun-tahun berikutnya, teman 'pejuang doa' saya tersebut bersaksi kepada guru-guru Komisi Anak yang lain mengenai doanya untuk murid-muridnya. Saya menceritakan bahwa saya belajar banyak darinya dan mempraktikkan pengalaman doa tersebut dalam tahun-tahun terakhir. Komisi kami menjadi "rumah doa". Hal ini mulai berdampak pula bagi gereja kami, terjadi kebangunan doa yang mengubah gereja kami. Ada kuasa dalam doa. Kuncinya adalah mulai dengan langkah pertama tersebut. Tuhan akan mengerjakan selebihnya. Dengan mendoakan murid-murid yang mungkin membuat kita gusar, kita telah mengizinkan Tuhan untuk membuka kesempatan bagi kita dan murid tersebut mengalami ikatan kasih dalam Kristus."

Pengalaman Pribadi dalam Berdoa

Dari pengalaman pribadi, saya meyaksikan bahwa dalam masa-masa krisis beratlah saya merasakan kedamaian yang melimpah. Ini dikarenakan kuasa doa. Saya belajar dari pengalaman untuk tidak pergi ke undangan berbicara asalkan saya tahu bahwa beberapa orang mendoakan saya. Tanpa doa mereka, barang-barang bawaan saya bisa hilang, bahan presentasi saya bisa rusak, atau mungkin saya jatuh sakit. Saya mengetahui kapan orang lain berdoa bagi saya dengan adanya kehadiran spesial yang tidak dapat dijelaskan selain dengan doa.


Setelah saya mengundurkan diri dari jabatan kepala sekolah selama 15 tahun, sekolah tersebut melewati masa kepemimpinan dua kepala sekolah selama masa transisi yang sulit. Beberapa keluarga dan guru mulai meninggalkan sekolah itu. Akan tetapi, mereka kemudian mempekerjakan seseorang yang sangat setia dalam doa. Tampak jelas bahwa dia menyelimuti setiap aspek sekolah dengan doa, dan perubahan yang indah pun mulai terjadi. Orang-orang mulai kembali dan kedamaian serta keteraturan merasuki sekolah. Kesaksian yang luar biasa dari kekuatan doa!

Doa yang Diajarkan Tuhan

Dalam Yohanes 17 kita melihat bagaimana Yesus berdoa [untuk]:

  1. diri-Nya sendiri
  2. murid-murid-Nya
  3. semua orang percaya
Yesus memberikan kita contoh doa dalam Matius 6:9-13. Dia memberitahu kita tempat untuk berdoa (Matius 6:6). Dia juga berkata "Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya." (Yohanes 15:7)

Ayat-Ayat Alkitab Untuk Direnungkan

Alkitab mengajarkan banyak hal tentang doa. Ambillah waktu untuk mengamati ayat-ayat di bawah ini dan pilihlah salah satu ayat yang khusus berbicara kepada Anda. Hafalkanlah dan doakanlah ayat itu. Renungkanlah ayat itu saat Anda melakukan aktivitas sehari-hari. Lihatlah apa yang Allah akan ajarkan kepada Anda melalui ayat-ayat tersebut.

Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan.(Matius 7:7-8)

Dan inilah keberanian percaya kita kepada-Nya, yaitu bahwa Ia mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepada-Nya menurut kehendak-Nya. Dan jikalau kita tahu, bahwa Ia mengabulkan apa saja yang kita minta, maka kita juga tahu, bahwa kita telah memperoleh segala sesuatu yang telah kita minta kepada-Nya. (1 Yohanes 5:14-15)

Dan apabila kamu berseru dan datang untuk berdoa kepada-Ku, maka Aku akan mendengarkan kamu (Yeremia 29:12)

 Dan pada hari itu kamu tidak akan menanyakan apa-apa kepada-Ku. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu minta kepada Bapa, akan diberikan-Nya kepadamu dalam nama-Ku. Sampai sekarang kamu belum meminta sesuatupun dalam nama-Ku. Mintalah maka kamu akan menerima, supaya penuhlah sukacitamu. (Yohanes 16:23-24)

Dan apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak. Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya." (Yohanes 14:13-14)

Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu. (Matius 6:6)

Anda akan diberkati dengan menemukan lebih banyak firman Allah dalam doa.

Penghalang Jalan Bagi Doa

Seperti yang Paulus katakan dalam Roma 7:15, "Sebab apa yang aku perbuat, aku tidak tahu. Karena bukan apa yang aku kehendaki yang aku perbuat, tetapi apa yang aku benci, itulah yang aku perbuat." Kata-kata ini adalah kata-kata yang ada hubungannya dengan kita. Kita menginginkan pelayanan doa yang efektif untuk murid-murid kita. Apakah yang menghalangi kita menjadi lebih efektif? Mari kita melihat beberapa penghalang jalan yang menghambat kita mengembangkan pelayanan doa yang berbuah.

Iblis
Kita diperintahkan untuk "Mengenakan seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis; karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara." (Efesus 6:11-12) Bahkan Yesus perlu mengusir Iblis agar Iblis meninggalkan-Nya sendiri. Bagaimana cara Dia melakukannya? Yesus mengutip Kitab Suci. Kita perlu memiliki ayat yang dapat kita katakan dengan lantang ketika kita merasakan Iblis sedang mencoba menghentikan kita mengerjakan pelayanan doa yang penuh kuasa.

Dosa
Mungkin kita menyimpan dosa yang belum kita akui dalam kehidupan kita; hal ini menghambat kita memiliki kehidupan doa yang efektif. Kita perlu meminta agar Roh Kudus mengungkapkan dosa yang tidak kita sadari kepada kita. "Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan." (1 Yohanes 1:9)

Sikap Mementingkan Diri Sendiri
Tujuan yang egois mencuri kekuatan doa dari kita. Kita perlu MENGUJI diri kita sendiri. Apa motivasi kita mendoakan sesuatu? "Jika seandainya ada niat jahat dalam hatiku, tentulah Tuhan tidak mau mendengar." (Mazmur 66:18)

Sikap Rendah Diri
Terkadang, kita menganggap Allah tidak akan menjawab doa-doa kita karena kita tidak layak menerimanya. Allah memang memanggil kita untuk memunyai roh rendah hati, tetapi Dia juga menginginkan kita datang kepadanya sebagai anak kecil yang percaya. Roma 8:26 mengatakan, "Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan."

Roh
Roh pendendam menghambat kita menerima anugerah pengampunan. "Dan jika kamu berdiri untuk berdoa, ampunilah dahulu sekiranya ada barang sesuatu dalam hatimu terhadap seseorang, supaya juga Bapamu yang di sorga mengampuni kesalahan-kesalahanmu." (Markus 11:25)

Langkah-Langkah Praktis Berdoa
Seperti halnya ada penghalang jalan yang menghambat kita untuk memunyai kehidupan doa yang lebih efektif, ada juga beberapa langkah yang dapat menolong kita mencapai kehidupan doa yang lebih kuat. Mari kita gunakan beberapa langkah berikut ini untuk mengalahkan penghalang jalan yang diletakkan Iblis di jalan kita.

1. Prioritaskan doa. Buatlah doa sebagai prioritas. Adalah bijaksana jika kita memulai hari-hari kita dengan doa karena kita semua tahu bahwa [jika jika berkata] "nanti" [hal itu] tidak akan pernah terjadi. Rutinitas dapat mengisi keseharian kita dan dapat memakan waktu-waktu berharga yang seharusnya dapat diluangkan bersama dengan Allah. Ada beberapa pepatah yang dapat meringkas hal ini dengan sangat baik: - Seminggu tanpa doa, seminggu kita lemah. - Hidup itu rapuh, atasilah dengan doa.

2. Murnikan tujuan Anda. Hati yang murni di hadapan Allah dapat memperkuat pelayanan doa kita.

3. Naikkan puji-pujian. Saat kita merasa hampa, kita dapat merasakan kehadiran-Nya hanya dengan memuji Allah atas segala hal yang telah diperbuat-Nya bagi kita. Cara yang baik untuk memulai langkah awal menaikkan puji-pujian adalah dengan membaca Mazmur.

4. Siapkan hati Anda untuk mencari wajah-Nya. Terus bertekun dalam doa bahkan saat kita merasa enggan.

5. Doakan janji-janji Allah dari Firman-Nya.

6. Berdoa. Alih-alih hanya meminta jawaban yang sementara, mintalah karakter yang serupa dengan Kristus kepada Allah. Lingkungan berubah, tetapi karakter terus dibangun.

7. Percaya akan ketetapan-Nya.

8. Berdoalah dalam kekuatan Roh-Nya.

9. Berdoa untuk diberi percaya.
10. Berdoa dalam nama Yesus.


←←..lanjutkan dody bacanya..→→

Mengapa Anak-anak Bingung akan Arti Keselamatan?

"SAYA TELAH diselamatkan tujuh kali."

"Saya diselamatkan lagi di kamp anak-anak tahun ini. Setiap tahun di kamp anak-anak, saya diselamatkan."
"Saya menerima Yesus kemarin, tetapi saya mau melakukannya lagi hari ini."
"Saya berkelahi dengan adik saya. Ia menangis. Sekarang saya perlu meminta Yesus memasuki hati saya kembali."
Dan demikian terus-menerus -- inilah kesaksian anak-anak. Perkataan ini diucapkan oleh anak-anak yang sudah mengikuti sekolah Minggu, kelompok cerita Alkitab, dan pertemuan-pertemuan lainnya untuk anak-anak. Mengapa anak-anak mengatakan hal-hal semacam itu? Apa yang dapat kita perbuat? Bagaimana keselamatan dapat dijelaskan kepada seorang anak agar ia tidak merasa bingung? Setiap guru yang benar-benar mencintai anak-anak dan ingin melihat mereka menjadi pengikut Kristus tak dapat tidak akan mengajukan pertanyaan-pertanyaan ini apabila ia mendengar pernyataan-pernyataan semacam itu dari mulut anak-anak. Guru itu akan cemas bahwa kemungkinan anak-anak tidak sungguh-sungguh mengerti kebenaran yang begitu penting -- yaitu bahwa Kristus mati karena dosa-dosa mereka, dan bahwa dengan menerima Dia sebagai juruselamat, maka mereka menjadi milik-Nya. Guru akan bertanya-tanya apakah mungkin anak-anak yang ia layani hanya ikut-ikutan saja dan sama sekali belum menerima Yesus sebagai Juruselamat mereka. MENGAPA seorang anak mengatakan bahwa ia diselamatkan lebih dari satu kali? Ada banyak alasan. Beberapa di antaranya adalah:
  1. Ia tidak mengerti istilah-istilah yang ia dengar.

    Mula-mula ia diberitahu bahwa ia harus diselamatkan; kemudian bahwa ia harus membiarkan Yesus memasuki hatinya; berikut ia harus memberikan hatinya kepada Yesus; lalu ia harus percaya pada Yesus. Setiap kali ia mendengar sebuah istilah baru, ia pikir ia harus menanggapinya. Demikianlah ia "maju ke depan" setiap kali ada undangan untuk menerima Tuhan Yesus, yaitu undangan yang diutarakan dengan istilah lain dari apa yang pernah ia dengar.

    Seorang wanita Kristen dewasa menceritakan bagaimana ia menanggapi setiap undangan yang diberikan ketika ia kecil. Ia berkata, "Pasti ada sekurang-kurangnya selusin penginjil yang menganggap saya sebagai salah seorang yang mereka menangkan kepada Tuhan. Namun sebenarnya bertahun-tahun kemudian barulah saya sungguh-sungguh mengetahui apa artinya menjadi seorang Kristen."

    Seorang gadis berusia empat tahun sedang menonton suatu acara kedokteran di televisi bersama orang tuanya. Pada waktu pembedahan jantung dipertunjukkan, ia melihat para dokter dengan hati-hati mengeluarkan jantung si pasien. Pada waktu itu ia bertanya, "Ayah, apakah ia sedang memberikan hatinya kepada Yesus?"

  2. Karena ketakutan, Ia mengambil keputusan untuk menerima Yesus

    Seorang anak berkata, "Saya maju ke sana untuk berbicara dengan orang itu karena guru mengatakan jika tidak, maka saya akan masuk neraka. Saya tidak ingin pergi ke sana untuk terbakar." Tentu seorang anak harus mengetahui bahwa neraka ada, tetapi ia perlu memahami bahwa Yesus mati bukan hanya untuk menyelamatkan dia dari neraka, namun juga untuk memelihara dia dari dosa sekarang ini. Ia perlu menyadari bahwa ia dibebaskan bukan hanya dari hukuman dosa, tetapi terutama dari kuasa dosa. Memakai neraka sebagai satu-satunya motivasi untuk menerima Kristus sebagai Juruselamat adalah tidak adil terhadap anak itu, terhadap Kitab Suci, maupun terhadap Tuhan sendiri. Apabila seorang anak memutuskan untuk menerima Kristus berdasarkan rasa takut semata-mata, maka ketakutan itu mungkin segera akan hilang, dan tidak lama kemudian ia akan meragukan kesungguhan pengalaman itu.

  3. Ia tidak mengerti apa arti dosa.

    Ia sebenarnya tidak mengerti perlunya seorang Juruselamat. Sekelompok anak sedang mempelajari Alkitab. Guru menyuruh mereka membaca Roma 3:23. Mereka melakukannya, lalu guru mengajukan pertanyaan, "Berapa orang yang berdosa?" Anak-anak menjawab, "Semua orang." Guru berkata, "Dan itu berarti kita juga, bukan?" Semua anak kelas tiga itu terkejut dan serentak menjerit, "Kita?" Karena kejadian itu guru menyadari bahwa anak-anak dapat memberikan jawaban yang tepat tanpa mengerti bagaimana hal itu berlaku atas diri mereka secara pribadi. Guru juga sadar bahwa tugas berikutnya adalah menyadarkan anak-anak tentang dosa dalam kehidupan mereka sendiri. Tanpa kesadaran ini, anak-anak tidak dapat mengerti mengapa Kristus mati, atau apa manfaat kematian-Nya di kayu salib itu bagi mereka.

  4. Ia tidak menyadari bahwa hanya sekali saja ia perlu mengambil keputusan untuk menerima Kristus sebagai Juruselamatnya.

    Semua orang mengatakan kepadanya bahwa ia perlu menerima Yesus; karenanya ia pikir sebaiknya ia melakukan hal itu setiap kali ada orang yang mengatakan demikian. Ia perlu menyadari bahwa setelah ia menerima Yesus sebagai Juruselamatnya, maka ia menjadi anggota keluarga Allah. Persis sebagaimana ia dilahirkan ke tengah-tengah keluarganya satu kali, demikian juga ia masuk menjadi anggota keluarga Allah satu kali saja.

  5. Pada saat ia maju, ia kemungkinan merasa bersalah atas "kenakalan" tertentu yang telah ia lakukan.

    Ia meminta keampunan untuk kesalahan itu, dan dengan keliru menganggap pengalaman ini sebagai penyelamatan. Kemudian ketika ia nakal lagi, ia pikir seharusnya ia diselamatkan lagi.

  6. Ia tertarik pada hadiah.

    Kadang-kadang suatu hadiah dijanjikan kepada semua anak yang datang menerima Kristus sebagai Juruselamat. Anak itu ingin hadiah tersebut. Lalu ia sekedar maju dan mengulangi doa yang diucapkan, dengan bertanya-tanya dalam hatinya apa sebenarnya hubungan perbuatan tersebut dengan penerimaan hadiah. Pada suatu hari penulis berbicara dengan seorang gadis kelas tiga mengenai hal menjadi seorang Kristen. Ia menggunakan Alkitab gadis kecil itu untuk menunjukkan apa yang telah dilakukan oleh Kristus bagi kita. Penulis bertanya, "Dari mana engkau memperoleh Alkitabmu?" Gadis kecil itu menjawab, "Saya mengikuti sebuah kebaktian, dan pemimpinnya berkata bahwa ia akan memberikan sebuah Kitab Perjanjian Baru kepada siapa saja yang maju untuk menjadi seorang Kristen, maka saya pun maju." Kendatipun demikian, satu tahun kemudian gadis yang sama ini ingin mengetahui bagaimana caranya menjadi seorang Kristen.

  7. Ia mengikuti orang banyak.

    Seorang anak mengangkat tangannya ketika suatu undangan untuk menerima Kristus diberikan. Karena itu, anak lain mengangkat tangan pula, lalu lainnya, lalu lainnya, dan lainnya. Beberapa di antara anak-anak itu bahkan mungkin tidak mengetahui mengapa mereka mengangkat tangan. Sama seperti seorang anak dapat mengacungkan tangan ketika sebuah pertanyaan diberikan, dan kemudian tidak mengetahui jawabannya, demikian juga ia dapat mengangkat tangannya ketika ada undangan untuk menerima Kristus, namun ia tidak mengetahui apa yang ia lakukan.

  8. Ia mengambil keputusan berdasarkan sebuah cerita.

    Ada banyak cerita yang dinamakan cerita keselamatan, yang mungkin menyebabkan anak itu memberi tanggapan; namun hampir tidak ada kebenaran Alkitab dalam cerita seperti itu. Atau seandainya cerita-cerita itu berisi kebenaran Kitab Suci, kebenaran dan khayalan terjalin sedemikian rupa sehingga anak menjadi bingung. Kemudian hari ia mengetahui bahwa cerita itu hanyalah cerita rekaan, dan baginya bagian yang berasal dari kitab Suci merupakan rekaan juga. Dengan demikian ia tidak mempunyai dasar untuk menjelaskan keputusannya, sehingga ia pikir ia harus diselamatkan kembali.

  9. Ia ingin menyenangkan guru.

    Guru mungkin mengatakan begini, "Tentu untuk saya kalian mau menerima Yesus sebagai Juru Selamat kalian. Saya ingin melihat kalian semua di Sorga bersama saya." Anak itu mencintai gurunya. Anak ini senang karena ia membuat gurunya senang. Perasaan senang tersebut disamakan dengan diselamatkan, tetapi minggu berikutnya perasaan senang itu lenyap. Maka pikiran bahwa ia seorang Kristen atau bahwa ia akan ke sorga mungkin lenyap juga.

  10. Ia lelah duduk.

    Pelajaran kadang-kadang lama. Setelah suatu pelajaran yang panjang guru mungkin meminta agar siapa yang ingin menerima Kristus agar berdiri. Anak itu berdiri. Guru menganggap dia sebagai seorang anak yang dimenangkan untuk Kristus, padahal anak itu hanya melepaskan lelahnya.

  11. Ia menanggapi cerita-cerita yang penuh emosi.

    Ketika anak mendengar cerita semacam itu ia ingin menangis. Ia siap untuk menanggapi setiap pertanyaan yang diajukan gurunya, tanpa diyakinkan oleh Roh Kudus. anak itu menangis; ia merasa lebih enak. Ia menanamkan perasaan tersebut "diselamatkan" tetapi kemudian ia tidak merasa itu lagi, maka ia berkesimpulan bahwa ia pun belum diselamatkan. Dalam banyak hal demikian, kesimpulan anak ini benar. Walaupun ia memberi tanggapan, namun tanggapannya itu karena tekanan, sehingga pengalaman itu tidak membawa dia kepada pengenalan akan Yesus sebagai Juruselamat.

  12. Ia tidak mempunyai seorang untuk mengajar dia setelah menerima Kristus.

    Banyak anak benar-benar menerima Kristus sebagai Juruselamat, tetapi kemudian mereka ditinggalkan tanpa bimbingan dan pengajaran lebih lanjut. Mereka tidak tahu bagaimana membaca Alkitab; dan yang bisa membacanya tidak tahu apa yang harus dibaca. Mereka mempunyai banyak pertanyaan, tetapi tidak ada orang yang menjawabnya. Tak ada yang menolong mereka untuk mengerti bahwa kehidupan orang Kristen berbeda dengan orang lain yang bukan Kristen. Tak seorangpun mengajar mereka bagaimana berdoa. Tidak lama kemudian mereka menjadi ragu-ragu atau bahkan melupakan pengalaman mereka.


←←..lanjutkan dody bacanya..→→

Daily Bible Verse

You are hear:

Pax Search

waspada klik kanan

Feedback

Ayo Komen:




Dody Rainaldo Marpaung

Zopim Live Chat

Copyright (optional) 2010 by Dody Rainaldo Marpaung. Powered by Blogger.