English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Welcome!!!

welcome to my blog! sorry the blog is In Maintenance~ wait for the new screen :3

Monday, June 21, 2010

GUIDE

Setiap saat kita harus mengambil keputusan di tengah-tengah pilihan hidup yang sedemikian banyak, khususnya di dalam dunia pekerjaan kita. Kadangkala kita berada pada titik kebimbangan, antara tetap bertahan di tempat kerja kita atau berpindah ke tempat lain yang lebih menjanjikan? Atau mungkin kita bertanya pilihan karir seperti apa yang harus kita perjuangkan? Lalu bagaimana cara memutuskannya? Hal itu tidak mudah namun kita bisa memperkecil keragu-raguan itu. Kurt De Haan dalam buku “How Can I Know What God Wants Me to Do?” menawarkan lima langkah untuk menemukan G-U-I-D-E atau petunjuk Tuhan dalam hidup kita.

1. Go to the Lord (Datang kepada Tuhan) - Ayub 12:13

Memiliki hubungan pribadi yang intim dengan Allah sangatlah penting, khususnya bila kita diperhadapkan di sebuah persimpangan jalan dan harus mengambil keputusan. Kita harus percaya, taat dan berdoa kepada-Nya. Dengan memiliki hubungan yang intim dengan Tuhan, kita akan menjadi peka dan semakin tahu apakah kehendak Tuhan dalam hidup kita. Jika tidak memiliki hubungan yang intim dengan Tuhan, seringkali kita tertipu dengan apa yang kelihatan oleh mata kita saja. Ingatlah kisah bagaimana Samuel mengurapi Daud sebagai raja.

2. Understand this principles (Memahami prinsip-prinsip-Nya) - Amsal 31:9

Dalam mengambil sebuah keputusan, jangan pernah lupa bahwa kita harus mengedepankan prinsip-prinsip Firman Tuhan. Artinya, jangan sampai keputusan yang kita ambil hanya berdasar pertimbangan bisnis belaka tapi juga berdasar kebenaran Firman Tuhan. Apakah itu berkenan di hadapan Tuhan? Apakah itu cara yang jujur dan sesuai kehendak Tuhan? Apakah itu menjunjung tinggi nilai integritas?, dsb. Tanpa memahami prinsip-prinsip kebenaran, kita mudah tergoda untuk mengambil keputusan yang keliru, khususnya keputusan-keputusan yang hanya didasarkan atas untung dan rugi belaka, tanpa memiliki pertimbangan secara moral, etika dan rohani.

Keputusan terbaik selalu diawali dengan bertanya kepada Tuhan lebih dulu. (Amos)

3. Investigate your options. (Telitilah pilihan anda). - Amsal 1:5

Selain pertimbangan-pertimbangan rohani, kita juga perlu hikmat untuk mengambil keputusan yang tepat. Apa pilihan karir kita? Apa baik buruknya? Apa konsekuensi dari pilihan-pilihan itu? Apa minat, talenta dan kelemahan anda selaras atau sejalan dengan pilihan karir kita? Pertanyaan -pertanyaan diatas paling tidak akan membantu kita untuk mengambil keputusan dengan cara bijak.

4. Discuss it with others. (Bicarakan itu dengan orang lain) - Keluaran 18:15

Kadangkala kita perlu meminta pertimbangan kepada orang lain, khususnya orang-orang yang bisa dipercaya dan kita anggap memiliki kapasitas untuk memberikan nasihat dan pertimbangan bagi kita. Ini biasanya akan membuka wawasan, persepsi dan hal-hal yang sebelumnya tidak pernah kita pikirkan. Dengan cara ini kita akan menjadi lebih mantap dan lebih yakin dengan keputusan kita, atau sebaliknya kita harus berpikir ulang terhadap keputusan yang hendak kita ambil tersebut. Jika kita memiliki pemimpin rohani, adalah baik bagi kita untuk meminta petunjuk kepada mereka, sebagaimana raja-raja Israel yang kerapkali meminta petunjuk kepada seorang imam besar.

5. Express your freedom (Ekspresikan kebebasan anda). - Ibrani 11:6

Jika kita sudah yakin bahwa keputusan yang kita ambil ini adalah keputusan yang terbaik, berjalanlah dengan penuh keyakinan bahwa Tuhan akan memberkati setiap keputusan kita. Jika kita memiliki keyakinan yang kuat, kita pun akan melangkah dengan pasti dan tanpa keragu-raguan. Meski ada kalanya kita menghadapi masalah, hambatan, tantangan, kesulitan, bahkan kegagalan, tapi jika kita sudah yakin bahwa keputusan kita adalah yang terbaik, kita akan memiliki tekad yang kuat untuk bisa mengatasi semua problem tersebut. Bagaimana dengan hidup Anda? Apakah saat ini Anda berada di persimpangan jalan dan harus membuat keputusan? Ingatlah GUIDE (Go to the Lord - Understand this principles - Investigate your option - Discuss it with other - Express your freedom).

Selain pertimbangan rohani kita juga perlu hikmat untuk mengambil keputusan dengan bijak. (Amos)

From : RENUNGAN HARIAN SPIRIT on-line


←←..lanjutkan dody bacanya..→→

Friday, June 11, 2010

Shout To The Lord

Shout To The Lord Lyrics
by: Dody Rainaldo

My Jesus, my Saviour
Lord there is none like You
All of my days I want to praise
The wonders of Your mighty love

My comfort, my shelter
Tower of refuge and strength
Let every breath, all that I am
Never cease to worship You

Shout to the Lord all the Earth, let us sing
Power and majesty, praise to the King
Mountains bow down and the seas will roar
At the sound of Your name

I sing for joy at the work of Your hand
Forever I'll love You, forever I'll stand
Nothing compares to the promise I have
In You


←←..lanjutkan dody bacanya..→→

Tuesday, June 8, 2010

Entrepreneur Sejati

Apakah Anda seorang yang berjiwa entrepreneur sejati? Untuk melihat apakah benar demikian, Anda bisa melakukan introspeksi diri apakah Anda sudah memiliki kualitas entrepreneur sejati seperti di bawah ini. Untuk memudahkan mengingat, saya membuat kualitas entrepreneur sejati tersebut berdasarkan abjad, yang saya sebut dengan A-Z kualitas entrepreneur sejati!

A = Adaptasi, respon yang cepat untuk berubah.
Perubahan adalah hal yang tidak bisa dielakkan lagi. Jika kita memiliki kemampuan untuk beradaptasi, maka kita tidak begitu kesulitan membaca perubahan-perubahan yang sedang terjadi dan bagaimana menyikapi perubahan-perubahan itu dengan kreatif.

B = Berani, kesediaan mengambil resiko gagal.
Hidup ini mengandung resiko, bahkan bagian hidup yang terkecil sekalipun memiliki resikonya sendiri. Seorang entrepreneur sejati akan berani mengambil resiko demi mencapai kesuksesan yang lebih besar, tentu saja dengan pertimbangan yang matang.

C = Commit, kesungguhan adalah syarat mutlak.
Segala hal yang dilakukan dengan serius pasti akan membuahkan hasil, sebaliknya jika tidak ada kesungguhan hati, hasilnya tidak akan maksimal atau bahkan gagal total. Ingatlah bahwa tidak ada kesuksesan yang bisa diraih dengan pengorbanan yang setengah, niat yang setengah, semangat yang setengah. Komitmen dan totalitaslah yang bisa mewujudkannya.

D = Dinamis, anti kemapanan dan berani melakukan hal yang baru.
Mereka yang ingin menjadi entrepreneur sejati harus dinamis, kreatif, dan penuh inovasi. Pendek kata, harus anti kemapanan dan menciptakan hal-hal yang baru. Melakukan hal ini adalah tantangan tersendiri, meski demikian entrepreneur sejati akan menikmatinya.

E = Etos Kerja Positif, menolak bermanja-manja di tempat kerja.
Etos kerja positif berarti kita memiliki kedisiplinan diri. Memiliki kesediaan untuk bekerja keras dan menangani pekerjaan yang berat. Tidak “cengeng” dan mengasihani diri secara berlebihan ketika menghadapi kesulitan.

Banyak orang mengaku dirinya seorang entrepreneur, tapi sedikit yang benar-benar entrepreneur sejati.

F = Fokus, melakukan satu pekerjaan seolah-olah tidak ada pekerjaan yang lain.
Saya tertarik dengan sebuah pernyataan yang berbunyi seperti ini, “Seandainya kita mengejar dua ekor kelinci sekaligus, keduanya pasti lolos.” Mengapa? Karena kita kehilangan fokus! Barangkali kita bisa belajar dari prinsip tersebut soal memfokuskan diri.

G = Go to Success, kesediaan pergi untuk meraih kesuksesan.
Jangan pasif tapi aktif. Jangan menunggu kesempatan, tapi kitalah yang harus mencari kesempatan, dan kalaupun kita tidak menemukannya, kita harus berani menciptakannya.

H = Humor, kemampuan untuk enjoy saat bekerja.
Ruang kerja bukanlah penjara, ruang kerja adalah tempat kita melakukan pekerjaan dengan cinta. Sense humor tidak membesar-besarkan masalah, namun tidak juga meremehkan masalah, melainkan melihat masalah dengan sudut pandang yang tepat.

I = Idealisme, memiliki idealisme yang diimbangi realitas.
Tanpa idealisme, kita tidak akan maju dan akan berhenti membuat inovasi. Meski demikian, jangan sampai idealisme yang kita miliki justru menjadi bumerang bagi diri kita sendiri, itu sebabnya idealisme kita harus diimbangi oleh realitas.

J = Jujur, memiliki kualitas yang bisa dipercaya.
Di tengah jaman yang bengkok seperti ini kejujuran adalah sikap langka. Meski demikian kita harus memiliki kejujuran. Jika kita ingin dipercaya oleh relasi kita, atau oleh Tuhan.

K = Kompentensi, memiliki pengetahuan atas bidang yang digeluti.
Jadilah entrepreneur yang unggul dan andal. Kuasailah bidang pekerjaan yang kita geluti dengan lebih dalam dan detail. Jangan hanya sekedar bisa, tapi kita harus benar-benar ahli di bidang kita. Ingat yang bisa itu banyak, tapi hanya sedikit yang benar-benar ahli.

L = Learning Experience, kesediaan untuk belajar dari kesalahan.
Setiap orang pernah membuat kesalahan. Hanya saja yang membedakan adalah beberapa orang belajar dari kesalahannya tersebut, sementara yang lain tidak. Sebagai seorang entrepreneur sejati, kita harus bisa belajar dari kesalahan tersebut, sehingga kita tidak akan mengulang kesalahan yang sama dan tentu saja menjadi lebih baik lagi.

Entrepreneur sejati mengedepankan karakter untuk mencapai kesuksesan.

M = Money, bijak mengatur keuangan.
Banyak entrepreneur bangkrut hanya gara-gara tidak bijak mengatur keuangannya. Yang paling sering adalah mencampuradukkan antara uang perusahaan dan uang pribadi. Meski kita berhak penuh atas uang tersebut, bukan berarti kita menggunakan dengan sembrono.

N = Never Give Up, berani bangkit saat gagal.
Lebih berharga mencoba sesuatu dan gagal daripada tidak mencoba sama sekali dan berhasil. Hasilnya mungkin sama, tetapi Anda tidak akan demikian. Kita selalu bertumbuh melalui kekalahan-kekalahan daripada kemenangan-kemenangan.

O = Optimisme, miliki sikap yang positif.
Kita harus yakin bahwa kesuksesan besar selalu lahir dari iman. Dengan sikap yang optimis kita bisa melihat tantangan sebagai kesempatan untuk melakukan terobosan baru, seperti kita mengarahkan pandangan kita pada kue donat bukan pada lobangnya.

P = Perfeksionisme, hasrat untuk mencapai yang lebih baik.
Milikilah hasrat untuk menjadi yang terbaik dan hebat (great), bukan hanya sekedar baik (good). Jika kita tidak berani mencapai yang terbaik, kita hanya berada di kelas rata-rata dan memiliki kualitas rata-rata tidak akan pernah membuat kita jadi entrepreneur sukses.

Q = Quiet, bersikap tenang saat bencana atau masalah datang.
Berhentilah mengeluh apalagi panik saat segala sesuatu tidak berjalan sempurna dan tidak seperti yang kita harapkan. Jika kita tenang, kita bisa berdoa dan berpikir jernih, hingga kita bisa mengambil keputusan yang bijak untuk mengatasi masalah tersebut.

R = Respect, belajar menghargai diri sendiri dan orang lain.
Sebagaimana kita ingin diperlakukan, perlakukanlah orang lain seperti itu. Hargai diri kita, relasi kita, staf atau karyawan kita, dan orang-orang yang ada di sekitar kita.

S = Sasaran, memiliki visi yang jelas dan perencanaan yang terarah.
Hal pertama yang harus dilakukan oleh entrepreneur adalah bermimpi dan merencanakan secara terarah bagaimana mewujudkan mimpinya tersebut. Adanya sasaran yang jelas membuat kita selalu fokus dan bersemangat dalam mencapai kesuksesan.

Pengelolaan uang yang bijak menjadi salah satu kunci keberhasilan entrepreneur.

T = Tanggap, memiliki kepekaan, waspada dan hati-hati.
Kita harus pintar-pintar membaca situasi. Tingkatkan kewaspadaan yang sehat dan jangan mengambil keputusan penting dengan gegabah atau sembrono. Ketika perubahan terjadi, kita harus tanggap dan meresponi dengan tepat.

U = Ulet, memiliki ketekunan yang teruji.
Banyak orang lupa bahwa keuletan dan ketekunanlah yang akan menentukan apakah kita bisa meraih kesuksesan. Sikap ulet berarti tidak mudah mudah dipatahkan, seperti bola karet yang tidak akan pernah bisa ditenggelamkan, melainkan selalu muncul ke atas lagi.

V = Value, memiliki nilai-nilai dalam hidup dan karakter yang kuat.
Bekerja tidak hanya soal untung rugi belaka, masih ada nilai-nilai hidup seperti kejujuran, ketulusan, moralitas dan kebaikan yang perlu dikedepankan. Kesuksesan sejati tidak akan pernah dibangun dengan kecurangan, kelicikan atau cara-cara yang kotor.

W = Wawasan, memiliki rasa ingin tahu yang besar.
Kita dihadapkan dengan dua pilihan, bertumbuh atau mati. Mereka yang tidak mau bertumbuh dalam arti mau menggali potensi diri, meningkatkan skill, pengetahuan, dan wawasan yang luas akan mati dengan sendirinya. Jadilah entrepreneur yang open minded!

X = X’tra, kemauan untuk memberi nilai tambah.
Prinsipnya sederhana, semakin kita bekerja lebih keras, lebih ulet, lebih kreatif, lebih inovatif dan lebih cerdas, semakin besar juga kesuksesan yang kita dapatkan.

Y = You Can!, percaya bahwa tidak ada yang mustahil bagi orang percaya.
Jangan mau dibatasi dengan apapun juga, termasuk oleh kemustahilan sekalipun, sebab di dalam Tuhan kita diberi kuasa untuk mengalami kehidupan yang penuh mujijat. Ingatlah Anda pasti bisa!

Z = Zero, menyadari bahwa kita tidak bisa berbuat apa-apa di luar Tuhan.
Jangan sombong, tanpa Tuhan kita bukanlah siapa-siapa dan tidak bisa berbuat apa-apa. Semakin Tuhan membawa kita naik, sudah seharusnya kita semakin rendah hati. Semakin kecil peran kita, semakin besar peran Tuhan dalam hidup kita.

Entrepreneur Kristen sudah seharusnya menghadirkan Tuhan di dalam segala usahanya.


←←..lanjutkan dody bacanya..→→

Daily Bible Verse

You are hear:

Pax Search

waspada klik kanan

Feedback

Ayo Komen:




Dody Rainaldo Marpaung

Zopim Live Chat

Copyright (optional) 2010 by Dody Rainaldo Marpaung. Powered by Blogger.